Membaca Al-Qur’an; Kebiasaan yang Menyehatkan

Oleh: dr. H AGUS SUKACA, M.Kes.

Rasulullah saw memerintahkan kita untuk membiasakan diri membaca Al-Qur’an dan memberikan kabar gembira bagi orang yang selalu membacanya. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Satu kebaikan berlipat sepuluh kali. Aku tidak berkata alif, laam, mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi) Beliau memerintahkan kita mengkhatamkan Al-Qur’an sebulan sekali, dan paling cepat dalam tiga hari. Abdullah bin Amrin bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa lama saya harus mengkhatamkan Al-Qur’an?” Nabi menjawab, “sebulan”. Abdullah berkata,”Saya mampu mengkhatamkan kurang dari sebulan.” Abu Musa mengulangi perkataannya dan mengurangi (tempo khatamnya) sampai Rasulullah bersabda, “Khatamkanlah Al-Qur’an selama tujuh hari.” Abdullah mengatakan, “Saya bisa mengkhatamkan dalam waktu kurang dari 7 hari.” Nabi bersabda,”Tidak akan memahami Al-Qur’an bagi orang yang membacanya (mengkhatamkannya) dalam waktu kurang dari 3 hari.” (HR Abu Daud)

Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw untuk umat manusia sampai akhir zaman. Fungsi Al-Qur’an antara lain sebagai petunjuk (hudan), sumber informasi/penjelasan (bayan), pembeda antara yang benar dan yang salah (al-furqan), penyembuh (syifa’), rahmat, dan nasihat atau petuah (mau’idzah).


Salah satu manfaat Al-Qur’an adalah sebagaimana ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan Dr. Ahmad al Qadhi, direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research yang berpusat di Amerika Serikat sekaligus konsultan ahli sebuah klinik di Panama City, Florida. Ia meneliti pengaruh Al-Qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Penelitian dilakukan dalam 2 tahapan.

Tahap pertama, bertujuan untuk meneliti kemungkinan adanya pengaruh Al-Qur’an pada fungsi organ tubuh sekaligus mengukur intensitasnya jika memang ada. Tahap kedua, diarahkan untuk mengetahui apakah efek yang ditimbulkan benar-benar karena Al-Qur’an atau bukan. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan mesin pengukur dan terapi stres yang berbasis komputer, model MEDAQ 2002 (medical data quotient) yang ditemukan dan dikembangkan Pusat Kedokteran Universitas Boston. Alat ini mampu mengukur reaksi yang menunjukkan tingkat stres dengan 2 cara: (1) melakukan pemeriksaan fisik secara langsung melalui komputer, dan (2) memonitor serta mengukur perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh.

Eksperimen dilakukan sebanyak 210 kali dengan melibatkan responden laki-laki dan perempuan dengan usia antara 18-40 tahun. Semua responden non Muslim dan tidak bisa berbahasa Arab. Mereka diminta mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan bahasa Arab dengan kaidah tajwid 85 kali. Mereka juga diminta mendengarkan bacaan berbahasa Arab yang bukan Al-Qur’an sebanyak 85 kali juga. Bacaan-bacaan berbahasa Arab non Al-Qur’an ini dilantunkan dengan kaidah tajwid layaknya Al-Qur’an sehingga memiliki kemiripan dengan Al-Qur’an dari aspek lafal, intonasi suara, dan ketukan di indera pendengaran. Bacaan bahasa Arab non Al-Qur’an digunakan sebagai placebo, artinya responden tidak dapat membedakan antara bacaan Al-Qur’an dengan non Al-Qur’an.

Hasil eksperimen menunjukkan, bacaan Al-Qur’an menimbulkan efek relaksasi hingga 65%, sedangkan bacaan berbahasa Arab non Al-Qur’an hanya mencapai 33%. Hasil ini juga menunjukkan, Al-Qur’an memiliki pengaruh positif yang cukup signifikan dalam menurunkan ketegangan (stres) pada pengukuran kualitatif maupun kuantitatif. Pengaruh ini tampak dalam bentuk perubahan-perubahan yang terjadi pada arus listrik di otot, juga perubahan pada daya tangkap di kulit terhadap konduksi listrik, perubahan pada sirkulasi darah, serta perubahan pada detak jantung, kadar darah yang mengalir pada kulit yang kesemuanya saling terkait dan paralel dengan perubahan-perubahan pada aspek lain.

Semua perubahan ini menunjukkan adanya perubahan fungsi dan kinerja sistem syaraf otonom yang lebih lanjut berpengaruh pada organ-organ tubuh yang lain serta fungsi-fungsinya. Karena itu ditemukan adanya kemungkinan-kemungkinan tidak terbatas pada pengaruh-pengaruh fisiologis yang bisa dihasilkan Al-Qur’an.

Dalam penelitian lain, Kazemi dkk melakukan penelitian yang mirip terhadap 107 mahasiswa keperawatan Rafsanjan University of Medical Sciencies dengan metode kuasi eksperimental. Mereka dibagi ke dalam 2 grup, grup kontrol dan case group. Skor Kesehatan Mental diukur pada kedua grup dengan 12 item kuesioner. Case group mendengarkan Al-Qur’an masing-masing selama 15 menit, 3 kali seminggu selama 4 minggu berturut-turut, yang diperdengarkan dengan tape recorder. Seminggu setelah intervensi selesai, skor kesehatan mental diukur kembali pada kedua grup. Hasilnya, terjadi peningkatan skor kesehatan mental yang signifikan pada case group. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan, dengan mendengarkan Al- Qur’an dapat dijadikan cara untuk meningkatkan kesehatan mental mahasiswa.

Betapa luar biasanya Al-Qur’an, sistem tubuh ternyata memberikan respon positif terhadap bacaan Al-Qur’an meskipun si empunya tubuh tidak memahami artinya. Apatah lagi kalau yang membaca atau mendengarkan memahami makna bacaannya, pasti efeknya lebih dahsyat lagi. Dengan kita membaca Al-Qur’an setiap hari, pasti banyak kebaikan yang kita dapat. Insya Allah kita sehat! Wallahu a’lam.

Sumber: http://suara-muhammadiyah.com/2009/?p=1346
Selengkapnya...

[+/-] Selengkapnya...

ADMINISTRASI ORGANISASI

Bagian ke 7 dari 12 seri Manajemen Masjid

"Sesungguhnya kebaikan yang tidak terorganisir dapat di kalahkan dengan kejahatan yang terorganisir"
Demi melihat kemajuan dan perkembangan organisasi dakwah, patutnyalah setiap insan da'i untuk memperhatikan tata kelola yang baik dalam organisasi khususnya dalam hal administrasi organisasi.

Hal ini nantinya secara tidak langsung akan menunjang setiap lini kegiatan organisasi. Berikut beberapa data dan artikel yang dapat digunakan sebagai materi pelatihan, yaitu:

1. Contoh Proposal Pelatihan Kepemimpinan Remaja Masjid
2. Contoh Proposal Donatur Tetap Masjid
3. Contoh Jobdes Panitia Ramadhan
4. Contoh Proposal Kegiatan Ramadlan
5. Contoh proposal perpustakaan masjid
6. RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Pengelolaan)
7. Rencana Kerja untuk Rapat Kerja tahunan.
8. Format Laporan Pertanggungjawaban uang muka.
9. Format Permohonan Uang Muka.
10.Minutes of Meeting
11.Contoh Laporan Keuangan Sederhana Remaja Masjid.
12.Contoh Label Pada Document Keeper.
13.Contoh Isi Form Buku Agenda Surat Masuk.
14.Contoh Surat Keluar Remaja Masjid.
15.Contoh Format Amplop Surat Remaja Masjid.
16.Contoh Stempel multicolour Remaja Masjid.
17.Contoh PKSBO (Program Kerja, Struktur dan Bagan Organisasi) Remaja Masjid.
18.Contoh Form Susunan Pengurus Ta'mir Masjid.
19.Contoh PKSBO (Program Kerja, Struktur dan Bagan Organisasi) Ta'mir Masjid.

Semoga artikel ini bermanfaat. Jazakumullah khairan katsir.

Sumber : http://immasjid.com/?pilih=dl&mod=yes&aksi=lihat&kategori=07++ADMINISTRASI+ORGANISASI&kid=21
Selengkapnya...

[+/-] Selengkapnya...

Seputar Masalah Yang Sering Terjadi Dalam Hidup


KENAPA AKU DIUJI?

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami
telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta"[Al-Ankabut: 2-3]


KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?

"... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" [Al-Baqarah: 216]

KENAPA UJIAN SEBERAT INI?

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya"
[Al-Baqarah: 286]

RASA FRUSTASI?

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman." [Ali Imran: 139]

BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah,
supaya kamu beruntung. " [Al-Imran: 200]

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian
itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu" [Al-Baqarah: 45]

APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka
dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu
mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah
di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya
(selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu
lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. [At-Taubah: 111]

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

"…Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku
bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung." [At-Taubah:
129]

AKU SUDAH TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!

"… dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus
asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." [Yusuf: 87] Selengkapnya...

[+/-] Selengkapnya...

PEDOMAN DASAR ORGANISASI

Bagian ke 6 dari 12 seri Manajemen Masjid

Organisasi adalah organisme yang harus terus hidup, namun dibalik perjalanannya yang panjang kedepan harus dibantu dengan landasan serta pedoman sebagai arahan organisasi dalam melaksanakan segala kegiatannya.

Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya, maka perlu disusun landasan organisasi yang ditetapkan dalam Pedoman Dasar sebagai berikut, yaitu:

1) Pedoman Pelatihan Remaja Masjid
2) PPK Remaja Masjid
3) ADKESPRO Remaja Masjid
4) Program Kerja Remaja Masjid
5) Anggaran Rumah Tangga Remaja Masjid
6) Anggaran Dasar Remaja Masjid
7) PP Ta'mir Masjid
8) PPK Ta'mir Masjid
9) ADKESPRO Ta'mir Masjid
10) PK Ta'mir Masjid
11) ART Ta'mir Masjid
12) Anggaran Dasar Ta'mir Masjid

Semoga artikel ini bermanfaat. Jazakumullah khairan katsir.


Sumber: http://immasjid.com/?pilih=dl&mod=yes&aksi=lihat&kategori=06++PEDOMAN+DASAR+ORGANISASI&kid=20
Selengkapnya...

[+/-] Selengkapnya...

IZINKAN AKU CUTI DARI DAKWAH

RENUNGAN : Sunyi… Itulah yang sedang kurasakan. Bergelut dengan aktifitas dakwah yang menyita banyak perhatian, baik tenaga, harta, waktu dan sebagainya, seakan menempa diriku untuk terus belajar menjadi mujahid tangguh. Tapi kini, hatiku sedang dirundung kegalauan. Galau akan saudara-saudaraku dalam barisan dakwah yang katanya amanah, komitmen, bersungguh-sungguh namun seakan semua itu hanyalah teori-teori dalam pertemuan mingguan. Hanya dibahas, ditanya-jawabkan untuk kemudian disimpan dalam catatan kecil atau buku agenda yang sudah lusuh hingga pekan depan mempertemukan mereka lagi, tanpa ada amal perbaikan yang lebih baik. Ya… mungkin itu yang ada dibenakku saat ini tentang su’udzhan-ku terhadap mereka, setelah seribu satu alasan untuk berhusnudzhan. Dan juga masa depan serta kesibukannku sebagai seorang mahasiswi pasca sarjana dan seorang istri. Benar-benar merasa sepertinya tidak punya waktu lagi untuk berdakwah.

Kini kutermenung kembali akan hakikat dakwah ini. Sebenarnya apa yang ku cari dari dakwah? Dimanakah yang dinamakan konsep muntiz yang sering diceritakan sebagai sesuatu yang hebat? Apakah itu hanya pemanis cerita tentang dakwah belaka? Dimanakah konsep yang disebut ukhuwah? Kalau dulu, sebelum bekerja jika ada seorang ikhwah melontarkannya kata-kata “afwan ukh, ana gak bisa bantu banyak…” atau sms yang berbunyi “afwan ukh, ana gak bisa datang untuk syuro malam ini…” atau kata-kata berawalan “afwan ukh…” lainnya dengan seribu satu alasan tidak bisa hadir untuk sekedar merencanakan strategi-strategi dakwah kedepannya, dan hal ini.yang membuatku merasa agak jengkel, dan pada akhirnya berbuntut pemakluman. Itulah diriku yang duluw, tapi sekarang, merasa diri malah yang melakukan itu. Sering banget meninggalkan agenda-agenda dakwah. Hanya alasan kesibukan, dan adaptasi diri sebagai seorang Mahasiswa en pkerja profesional dengan bejibun aktivitas yang ”itu-itu saja” namun terasa banyak menyita waktu serta kesibukan mahasiswi pasca yang masya Allah diluar prediksi saya sibuknya. Serasa pengen bilang“Izinkan aku untuk cuti dari dakwah ini”, mungkin untuk seminggu, sebulan, setahun atau bahkan selamanya. Lebih baik aku konsenstrasi dengan studiku yang kini sedang berantakan, atau dengan impian-impianku yang belum terpenuhi, atau… dengan lebih memperhatikan ibuku yang sudah semakin ingin ku berada di rumah, toh tanpa aku pun dakwah tetap berjalan, bukan???

Mencoba menasehati diri sendiri dengan kondisi dan keadaan diri yang tidak menentu, serta fikiran yang sudah muali banyak memikirkan banyak hal. Let’s to brainstrom ur mind mel..

Dalam dunia dakwah yang sedang kita geluti seperti sekarang ini, tidak jarang kita mengalami konflik atau permasalahan- permasalahan. Dari sekian permasalahan tersebut terkadang ada konflik-konflik yang timbul di kalangan internal aktivis dakwah sendiri. Pernah suatu ketika dalam aktivitas sebuah barisan dakwah, ada seorang ikhwan yang mengutarakan sakit hatinya terhadap saudaranya yang tidak amanah dengan tugas dan tanggungjawab dakwahnya. Di lain waktu di sebuah lembaga dakwah kampus, seorang akhwat “minta cuti” lantaran sakit hatinya terhadap akhwat lain yang sering kali dengan seenaknya berlagak layaknya seorang bos dalam berdakwah.

Pernah pula suatu waktu seorang kawan bercerita tentang seorang ikhwan yang terdzalimi oleh saudara-saudaranya sesama aktifis dakwah. Sebuah kisah nyata yang tak pantas untuk terulang namun penuh hikmah untuk diceritakan agar menjadi pelajaran bagi kita. Ceritanya, di akhir masa kuliahnya sebut saja si X (ikhwan yang terdzalimi) hanya mampu menyelesaikan studinya dalam waktu yang terlalu lama, enam tahun. Sedangkan di lain sisi, teman-temannya sesama (yang katanya) aktifis dakwah lulus dalam waktu empat tahun. Singkat cerita, ketika si X ditanya mengapa ia hanya mampu lulus dalam waktu enam tahun sedangkan teman-temannya lulus dalam waktu empat tahun? Apa yang ia jawab? Ia menjawab “Aku lulus dalam waktu enam tahun karena aku harus bolos kuliah untuk mengerjakan tugas-tugas dakwah yang seharusnya dikerjakan oleh saudara-saudaraku yang lulus dalam waktu empat tahun.”

Subhanallah… di satu sisi kita merasa bangga dengan si X, dengan militansinya yang tinggi beliau rela untuk bolos dan mengulang mata kuliah demi terlaksananya roda dakwah agar terus berputar dengan mengakumulasikan tugas-tugas dakwah yang seharusnya dikerjakan teman-temannya. Namun di sisi lain kita pun merasa sedih… sedih dengan kader-kader dakwah (saudara-saudaranya Si X) yang dengan berbagai macam alasan duniawi rela meninggalkan tugas-tugas dakwah yang seharusnya mereka kerjakan.

Semester satu kemaren nilai saya mungkin tidak sejajar dengan teman-teman S2 dari UGM, sebenarnya alasannya karena menyiapkan acara pernikahan teman yang tergolong mepet waktu perencanaanya, apalagi penetapan tanggal nya dan semua prosesi dadakannya itu berlangsung pas sibuknya pekerjaan. Tetapi dikalangan teman-teman S2 va berkembang rumor, klo aktivis tuh ga terlalu bagus akademiknya, tahu sendiri lah ya anak-anak S2 tentu semuanya jago dan merupakan putra terbaik pilihan universitas asal, maupun dosen terbaik dari asal institusinya, bayangkan saja saya bersejejar dengan mereka. Dan ternyata dari universitas ataupun institusi asal, anak-anak ROHIS ataupun aktivis dakwah semuanya ya gitu ga ada yang menonjol secara akademik. Waktu tahu rumor itu saya agak kaget, saya sadar saya baru saja menambah catatan baru pandangan bagi mereka, aktvis kalah akademik. Whuah… hal ini tidak bisa dibiarkan donk..

Semoga kisah dan cerita saya tersebut tidak terulang kembali di masa mendatang dan masa setelah kita, cukuplah menjadi sebuah pelajaran berharga…. Semoga kisah tersebut membuat kita sadar, bahwa setiap aktifitas yang di dalamnya terdapat interaksi antar manusia, termasuk dakwah, kita tiada akan bisa mengelakkan diri dari komunikasi hati. Ya, setiap aktifis dakwah adalah manusia-manusia yang memiliki hati yang tentu saja berbeda-beda. Ada aktifis yang hatinya kuat dengan berbagai macam tingkah laku aktifis lain yang dihadapkan kepadanya. Tapi jangan pula kita lupa bahwa tidak sedikit aktifis-aktifis yang tiada memiliki ketahanan tinggi dalam menghadapi tingkah polah aktifis dakwah lain yang kadang memang sarat dengan kekecewaan-kekecewa an yang sering kali berbuah pada timbulnya sakit hati. Dan kesemuanya itu adalah sebuah kewajaran sekaligus realita yang harus kita pahami dan kita terima.

Seringkali kita memukul rata perlakuan kita kepada sahabat-sahabat kita sesama aktifis dakwah, dengan diri kita sebagai parameternya. Begitu mudahnya kita melontarkan kata-kata “ Antum telah berguguran di jalan dakwah, atau kata-kata pahit lainnya atas kelalaian-kelalaian yang kita lakukan, tanpa dibarengi dengan kesadaran bahwa sangat mungkin kelalaian yang kita lakukan itu ternyata menyakiti hati saudara kita. Dan bahkan sebagai pembenaran kita tambahkan alasan bahwa kita hanyalah manusia biasa yang juga dapat melakukan kekeliruan. Memang benar bahwasanya aktifis dakwah hanyalah manusia biasa, bukan malaikat, sehingga tidak luput dari kelalaian, kesalahan dan lupa. Tapi di saat yang sama sadarkah kita bahwa kita sedang menghadapi sosok yang juga manusia biasa? bukan superman, bukan pula malaikat yang bisa menerima perlakuan seenaknya. Sepertinya adalah sikap yang naif ketika kesadaran bahwa aktifis dakwah hanyalah manusia biasa, hanya ditempelkan pada diri kita sendiri.

Seharusnya kesadaran bahwa aktifis dakwah adalah manusia biasa itu kita tujukan juga pada saudara kita sesama aktivis dakwah, bukan cuma kepada kita sendiri. Dengan begitu kita tidak bisa dengan seenaknya berbuat sesuatu yang dapat mengecewakan, membuat sakit hati, yang bisa jadi merupakan sebuah kezhaliman kepada saudara-saudara kita. Mulai sekarang tata diri pribadi, menyikapi segala sesuatunya dengan bijaksana dan dewasa, karena hidup cumalah sebentar manfaatkan waktu sebaik mungkin, perbaiki persepsi manusia tentang sisi minus aktifis dakwah, jadikan sebagai motivasi, terus berkarya untuk ummat ini, karena tantangan dakwah di luar sana semakin liar… Sehingga permasalahan internal tidak menjadikan seorang kader bilang “aku ingin cuti dari dakwah”.

Sumber : http://evans86.cybermq.com/post/kategori/1618/renungan
Selengkapnya...

[+/-] Selengkapnya...

FUtSal COmpETitiON Coming Soon ...


Prepare Your Self ....

"Dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat"



Selengkapnya...

[+/-] Selengkapnya...